Jumat, 06 Juni 2014

RESENSI FILM FETIH 1453

Penaklukan Kota Konstantinopel : Battle of Empires

Data Identitas Film
Judul                   : Fetih 1453
Jenis Film            : Epik
Produser             : Faruk Aksoy
                             Servet Aksoy
                             Ayse Germen
Sutradara            : Faruk Aksoy
Penulis Naskah   : Atilla Engin
Penyunting          : Erkan Ozekan
Musik                 : Benjamin Wallfisch
Durasi Film         : 2 Jam 36 Menit
Perusahaan Film : Aksoy Film Production
Diputar               : Mulai 16 Februari 2012 di seluruh bioskop

Pemeran Film Fetih 1453
Devrim Evin sebagai Sultan Al-Fatih
Ibrahim Celikkoi sebagai Ulubatli Hasan
Dilek Serbes sebagai Era
Recep Atug sebagai Constantine XI
Cengiz Coskun sebagai Sovalye Guistiniani
Erden Alkan Sebagai Candarli Halil Pasa
Naci Adiguzel sebagai Granduk Notaras
Erdogan Aydemir sebagai Urban Usta
Raif Hikmet Cam sebagai Aksemseddin Hz
Sahika Koldemir sebagai Gulbahar Hatun
Izzet Civril sebagai Kardinal Isidor
Adnan Kurtcu sebagai Papa Genadius
Sedat Mert sebagai Zaganos Pasa

Pendahuluan
Fetih 1453 adalah film buatan Turki yang disutradari oleh Faruk Aksoy. Film ini diluncurkan serentak di berbagai belahan dunia pada tanggal 16 Februari 2012. Momen ini diriwayatkannya dari sebuah hadits dan dijadikan pembuka alur cerita, sekaligus mengisyaratkan bahwa keseluruhan visualisasi yang disajikan adalah bentuk adaptasi dari kisah nyata yang terjadi ratusan tahun silam. Saat itu, tentara kesultanan Usmani di bawah komando langsung dari sang Sultan Muhammad II mampu menaklukkan kota dengan pertahanan terbaik di dunia, yakni Konstantinopel.

Isi
Film ini diawali sebuah gambaran Madinah pada tahun 627 H, saat Rasulullah mengeluarkan sebuah hadist yang berbunyi, Beliau bersabda “Kota Konstantinopel akan jatuh ke tangan Islam. Pemimpin yang menaklukkannya adalah sebaik-baik pemimpin dan pasukan yang berada di bawah komandonya adalah sebaik-baik pasukan.”  [H.R. Ahmad bin Hanbal Al-Musnad 4/335].

Pada saat Mehmed II dilahirkan, yang diberikan kemulian untuk menjadi penakluk di usia 21 tahun, banyak keajaiban yang terjadi. Banyak kuda yang melahirkan bayi kembar, hasil bercocok tanam dipanen empat kali dalam setahun, cabang-cabang melengkung hingga ke tanah karena berbuah banyak. Komet pun terlihat didaerah Konstantinopel ditahun yang sama pada siang hari, yang diramalkan sebagai petanda bahwa tembok pertahanan kota akan runtuh.

Pada tanggal 29 Maret 1432 M di kota Edirne, Turki lahirlah anak dari sultan Murad II. Beliau memberikan nama Mehmed (Muhammad Al-Fatih) sebagai penghormatan kepada Rasulullah SAW. Di film tersebut digambarkan Sultan Murad II dikabari tentang kelahiran anaknya saat ia sedang membaca Al Qur'an surat Al Fath.

Sultan Mehmed masih berusia 12 tahun saat dia naik tahta. Ini dikarenakan Sultan Murad II, yang tak mampu menyelesaikan perang dingin antara para Penasehat dan Pemberontaknya, memutuskan menyerahkan tahtanya kepada putranya Mehmed setelah kematian putranya Aladdin yang tak disangka-sangka. Namun, Perdana Menteri Halil Pasha membuat Sultan Murad II kembali berkuasa sebab adanya kemungkinan ancaman dari tentera salib lainnya. Dan Mehmed dikirim ke Saruhan Sancagi.

Pada saat Sultan Murad II meninggal dunia Sultan Mehmed dipanggil kembali ke Edirne untuk menaiki tahta kembali. Saat Sultan Mehmed sampai di Edirne, beliau langsung ke tempat jasad Ayahandanya mencurahkan segala isi hatinya dan kecintaannya terhadap sang Ayah yang selama hidupnya tidak pernah memperhatikannya. Sultan Mehmed juga bersumpah didepan jasad ayahnya bahwa beliau akan menaklukkan kota Konstantinopel. Berita wafatnya Sultan Murad II akhirnya sampai kepada Kaisar Konstantipel. Kaisar Konstantinopel menyambut gembira wafatnya Sultan Murad II beserta dengan para penasetnya. Akan tetapi, salah satu penasehat Kaisar Adipati Notaras malah merasa takut karena Sultan Mehmed mempelajari ilmu ketentaraan, ilmu teknik, sains, matematika, dan bahasa Konstantinopel hanya untuk menaklukkan kota Konstantinopel. Berita wafatnya Sultan Murad II juga sampai kepada Raja Paus dan kerajaan kristen lainnya.

Di awal masa pemerintahan kedua Sultan Mehmed, banyak penduduk yang meragukan kepemimpinan Beliau. Kerena sebelumnya Beliau pernah digulingkan dari kekuasaanya serta beliau mengangkat Halil Pasha sebagai Perdana Menterinya, orang yang telah menggulingkannya dari tahta. Ini memberi kabar gembira kepada para pemberontak untuk menggulinggangkan kerajaan Ustmaniyah dan menghabisi Bani Ustman.

Pada saat beliau lagi mengadakan rapat dengan penasehatnya datang utusan dari Kaisar Konstantinopel mengirim surat perdamaian dan menunjukkan Pangeran Orhan sebagai calon Raja dan juga menaikkan tunjangan sebanyak 300,000 koin. Beliau berjanji akan membalas surat tersebut dan menerima perjanjian damai dari Kaisar Konstantinopel. Sultan Mehmed juga menyuruh Halil Pasha untuk mengirimkan perjanjian damai kepada Raja Roman, Hungaria, Polandia dan Raja Serbia serta Paus. Namun hal ini tidak disetuju oleh Zaganos Pasha. Akan tetapi, Sultan Mehmed menjelaskan itu adalah sebagai langkah awal untuk menaklukkan kota Konstantinopel.

Pada suatu malam Sultan Mehmed mimpi bertemu dengan Ustman(Nenek moyangnya). Dalam mimpi tersebut Utsman berpesan bahwa Sultan Mehmed lah yang akan membuat kekaisaran Turki menjadi lebih besar serta Beliau lah pemimpin yang telah diramalkan Rasul untuk menaklukkan kota Konstantinopel. Setelah mendapat mimpi itu sultan Mehmed langsung mengutarakan rencananya kepada para penasehatnya untuk membuat 100 kapal dalam setahun dan 3 meriam raksasa. Beliau juga meminta Halil Pasha untuk melaporkan status persenjataan dan amunisi dari Yanissari. Mendengar berita tersebut Halil Pasha menyatakan keberatan. Menurut Halil Pasha rencana tersebut hanya akan membuat kekuasaan semakin menyusut. Namun sanggahan tersebut ditolak mentah oleh Sultan Mehmed karena menurut Beliau “hidup untuk mencatatkan sejarah, bukan untuk menjadi seorang pengecut.”

Di pelabuhan Genoa, Itali. Diceritakan Era(pemanis cerita dalam film ini) menolak lamaran dari Guistiniani ditempat itu. Era pun kembali ke tempat ayah angkatnya (Urban). Didalam perjalanan pulang, Era pertama kalinya bertemu dengan Hasan saat menyelematkan anak kecil yang mencuri buah apel. Sesampainya dirumah, Ia pun menyampaikan kepada ayahnya bahwa Adipati Notaras menolak rancangan katrolnya tetapi menginginkan Urban untuk membuatkan meriam untuknya, namun Urban menolak.

Dikisahkan Hasan bertemu dengan seorang pelayan istana Kaisar Konstantinopel, pelayan istana memberitahukan Hasan bahwa malamnya akan ada acara makan malam di Istana Konstantinopel yang dihadiri oleh Pangeran Orhan. Dalam acara tersebut, kaisar Konstantinopel membahas tentang cara untuk membantu Karamanoglu Ibrahim yang sedang dalam persiapan perang melawan pasukan sultan Mehmed. Perbicaraan tersebut didengar oleh pelayan istana teman Hasan. Karamanoglu Ibrahim menyerah sebelum terjadinya peperangan karena surat dukungan yang dikirimkan Orhan kepadanya, berhasil direbut oleh Hasan. Didalam Surat tersebut tertulis Halil Pasha mendukung Ibrahim.

Sultan Mehmed ingin melepas pengaruh Halil Pasha dari pengaruh tentaranya yang sekarang posisinya tersudut karena surat tersebut. Dalam perjalanan pulang beberapa tentara ditanya kesetiannya meski mereka bukan musuh. Namun Sultan Mehmed memanfaatkan peluang ini. Dengan dalih menghukum pasukan yang lalai dengan tugasnya.

Pada tahun 1452 M Sultan Mehmed mulai membangun benteng di Bogazkesen untuk mencegat semua bantuan yang datang dari laut hitam untuk Konstantinopel. Kabar mengenai pembangunan benteng pun akhirnya diketahui kaisar Konstantinopel beserta kerajaan kristen lainnya. Mereka berencana membentuk tentara yang tangguh untuk mengurungkan niat Sultan Mehmed. Namun ketika itu kondisi Perancis dan Inggris saling berperang sedangkan Jerman sedang menghadapi konflik internal negaranya. Kondisi mereka tertekan. Tidak ada pilihan lain kecuali penggabungan gereja Orthodoks terhadap Katolik. Selain itu, kaisar Konstantinopel memerintahkan Adipati Notaras untuk menyuruh Urban membuatkannya meriam besar namun Urban menolak dan Ia diancam dibunuh dan berhasil diselamatkan oleh Hasan. Sebagai tanda jasa, Urban memenuhi permintaan sultan Mehmed untuk membuat meriam raksasa yang belum pernah ada sepanjang sejarah.

Pada 1452 kapal dagang Genoa ditenggelamkan oleh pasukan Sultan Mehmed di Bogazkesen. Hal ini membuat kaisar Genoa murka dan mengirim tentara bantuan ke Konstantinopel yang dipimpin oleh Giustiniani dengan melewati laut yang dibantu oleh Paus untuk membantu melawan serangan dari tentara Sultan Mehmed.

Setelah semua perlengkapan sudah siap, Sultan Mehmed mengatur segera mengatur strategi perang termasuk dengan mengirimkan hadiah kepada kaisar Hungaria. Sedangkan dipihak, Kaisar Konstantinopel memasang rantai besi raksasa di bagian Golden Horn, tembok terlemahnya (tembok satu lapis) sehingga tidak memungkinkan kapal-kapal untuk melintas dan menyerang tembok. Sebelum berangkat ke medan perang, Sultan Mehmed menulis surat untuk istrinya dan melaksanakan shalat dan meminta restu pada isteri dan anaknya.

Pengepungan pertama yang dilakukan oleh Sultan Mehmed pada hari Jumat, 6 April 1453 M dengan membawa 250.000 prajurit. Sebelum melakukan penyerangan Sultan Mehmed memberikan pilihan kepada Kaisar Konstantinopel, apakah mau menyerah atau perang, Kaisar Konstantinopel dengan angkuhnya memilih perang. Peperangan pun tidak dapat dihindarkan, pada hari itu juga meriam Basilica pertama kali digunakan dan membuat celah pada tembok Konstantinopel. Namun celah tersebut berhasil ditutup oleh pasukan Konstantinopel. Peperangan hari pertama dimenangkan oleh Konstantinopel. Setelah 5 hari setelah penyerangan pertama Sultan Mehmed memerintahkan kepala penggali Mustapa untuk membuat terowongan. Namun hal tersebut ketahuan oleh pasukan Konstantinopel. Setelah 12 hari penyerangan pertama Sultan Mehmed memanggil Hasan untuk melakukan serangan kedua pada malam hari. Serangan ini juga gagal dan hampir membuat Hasan tewas dalam serangan ini.

Pada hari ke 40 ada 3 kapal bantuan untuk Konstantinopel berhasil melewati pertahanan pasukan Sultan Mehmed. Hal tersebut membuat Sultan Mehmed menjadi frustasi dan mengurung diri. Halil Pasha dan Ibrahim juga berencana ingin berkhianat dan kembali ke Edirne. Namun dia dikecam oleh Zaganos Pasha dan menyatakan bahwa Sultan Mehmed akan memenggal kepala Halil Pasha jika dia melaksanakan niatnya. Pasukan Sultan Mehmed juga merasa frustasi dan menganggap sultan mereka buta, tetapi Hasan datang dan marah kepada pasukannya yang mau berkhianat.

Di tengah kefrustasian Sultan Mehmed, datanglah gurunya Syaikh Agung Samsettin. Syaikh Samsettin mengajak Sultan Mehmed untuk mengunjungi makam Abu Ayyub Al-Ansyari r.a yang terletak dekat tembok Konstantinopel. Abu Ayyub pernah ikut serta dalam pengepungan Konstantinopel bersama pasukan islam. Beliau tidak pernah meninggalkan tempat tersebut hingga akhir hayatnya. Syaikh agung perpesan kepada Sultan Mehmed agar tidak menyerah, karena apabila Sultan Mehmed tidak melakukannya sekarang beliau tidak akan pernah bisa melakukannya lagi.

Setelah itu, Sultan Mehmed menemukan strategi yang sangat luar biasa. Pada malam hari Sultan Mehmed memerintahkan pasukannya menyeret kapalnya melewati jalan darat ke Teluk Golden Horn, tempat terlemah Konstantinopel. Strategi tersebut tidak pernah ketahuan oleh Konstantinopel sehingga membuat pasukan Konstantinopel panik.

Sebelum melakukan serangan secara besar-besaran. Pada malam harinya Sultan Mehmed berpidato memberi semangat kepada ribuan pasukannya yang tersisa. Salah satu kata-katanya dalam pidato tersebut “Kemulian hanya bisa di capai dengan Keyakinan”. Setelah pagi, pasukan Sultan Mehmed melakukan solat dhuha berjamaah yang dipimpin sendiri oleh Sultan. Setelah itu, kepala penggali Mustapa akhirnya berhasil meledakkan tembok Konstantinopel dengan cara meledakkan diri lewat terowongan yang mereka buat.

Akhirnya tembok Konstantinopel berhasil berhasil diruntuhkan sehingga pasukan Sultan Mehmed bebas menerobos masuk. Dalam kisah terjadi kisah heroik yang dilakukan oleh Hasan yang berhasil membunuh Guistiniani tentera elit Romawi yang membantu Konstantinopel. Disini juga terdapat adegan heroik Hasan yang berhasil mengibarkan bendera Ustmaniyah dengan anak panah ditubuhnya. Akhirnya Hasan tewas setelah mengibarkan bendera meninggalkan Era dan anaknya yang berada dalam kandungan. Kaisar Konstantinopel dikisahkan gugur dalam peperangan. Sejak saat itu wilayah Konstantinopel resmi diambil alih kembali oleh Muslim. Sultan pun memberikan kebebasan beragama kepada rakyat Konstantinopel.

Kekurangan & Kelebihan
Kekurangan
- Penggambaran sosok Sultan Mehmed yang tidak sesuai sejarah
- Tidak terjaganya aurat
- Sosok Hasan lebih ditonjolkan daripada Sultan Mehmed
- Penceritaan tokoh yang kurang lengkap
- Ada terdapat beberapa adegan core

Kelebihan
- Alur cerita di jalin sangat menarik
- Strategi Sultan Mehmed yang luar biasa
- Penggambaran situasi yang sangat realistis
- Nilai-nilai kepahlawanan dan keluhuran akhlaq Islam
- Banyaknya hikmah yang terkandung di dalam film tersebut

Penutup
Film tersebut layak ditonton oleh semua kalangan.  Jalan cerita berjalan seru, dan film ini memang benar-benar film-film Islam yang berkualitas. visual efek, dan musiknya sangat memuaskan (meski masih dibawah kelas Hollywood), film ini berhasil menghadirkan getaran-getaran hati, iman, dan feel jihad yang benar-benar terasa. Sebagai alternatif cerita heroik, yang sangat memiliki nilai kepahlawanan.

53 komentar:

  1. sebenarnya ane sangat kecewa dengan film ini. Film ini bener2 terasa jauh dari ruh Islam serta ane merasa banyak pemalsuan sejarah di dalamnya

    BalasHapus
  2. Ceritanya menarik,tapi apakah yg difilmkan itu sesuai dengan sejarah atau udah ada perubahan jalan cerita :D

    BalasHapus
  3. belum pernah nonton,jadi pengen nonton apakah bener ada konspirasi dibalik film ini

    BalasHapus
  4. Menarik, jadi pengen nonton film nya

    BalasHapus
  5. film lama, gak menarik..filmnya banyak yang diubah ceritanya

    BalasHapus
  6. udah bbrp kali dngar ceritanya. tapi baru tau kalu ternyata di film-kan.
    cukup menarik sepertinya.
    btw nice info gan

    BalasHapus
  7. Kapan Islam bisa berjaya seperti dulu lagi?

    BalasHapus
  8. Mantap coy biar film lama tapi keren

    BalasHapus
  9. hmm, belom pernah nonton ini. emang rame? dari cover keknya rame sih lol

    BalasHapus
  10. Liat sekilas aja sih, grafis filmnya kya animasi, langsung gue hapus deh

    BalasHapus
  11. Belum pernah nonton sih, tpi lihat dri resensix spertix filmnya menarik, apa lagi slama ini cuma baca kisahx, blum pernah nonton yg di filmkan..
    Smoga bisa digambarkan kisah kejayaan Islam yg pernah menguasai sepertiga dunia dibawah pimpinan sultan muhammad al fatih

    BalasHapus
  12. yang gue suka dari filmnya:
    1. kapal melewati darat
    2. meriam besar
    3. sholat dhuha berjamaah sebelum mulai perang
    4. kata2 "Kemenangan hanya akan diraih oleh Iman" dan “Hidup untuk mencatatkan sejarah, bukan untuk menjadi seorang pengecut”
    5. adegan heroik Hasan

    BalasHapus
  13. rsensi nya bagus. tinggal nobar film nya aja ni :D

    BalasHapus
  14. di liat dari resensinya kayanya filmnya keren, jadi pengen nonton :D

    BalasHapus
  15. boleh juga nih film hehehe12x

    BalasHapus
  16. ini SARA bro!!!

    tapi demi teman dah

    BalasHapus
  17. Secara keseluruhan bagus tapi boleh lah ditambah sedikit gambar sbg visualisasi dari film tersebut. :D
    Dilihat dari kelebihan film tsb layak ditonton meskipun masih mengumbar aurat yang notabene film Islami. Semoga film kayak "Fetih 1453" ini terus diperbanyak dan lebih diperbaiki.
    Sorry ngebacot :D

    BalasHapus
  18. Bagus dek!!!
    pulang Berau teraktir kk ya? :p

    BalasHapus
  19. ini ana kasih antum sekilas tentang Muhammad al-Fatih, Penakluk Konstantinopel

    Muhammad al-Fatih adalah salah seorang raja atau sultan Kerajaan Utsmani yang paling terkenal. Ia merupakan sultan ketujuh dalam sejarah Bani Utsmaniah. Al-Fatih adalah gelar yang senantiasa melekat pada namanya karena dialah yang mengakhiri atau menaklukkan Kerajaan Romawi Timur yang telah berkuasa selama 11 abad.

    Sultan Muhammad al-Fatih memerintah selama 30 tahun. Selain menaklukkan Binzantium, ia juga berhasil menaklukkan wilayah-wilayah di Asia, menyatukan kerajaan-kerajaan Anatolia dan wilayah-wilayah Eropa, dan termasuk jasanya yang paling penting adalah berhasil mengadaptasi menajemen Kerajaan Bizantium yang telah matang ke dalam Kerajaan Utsmani.

    BalasHapus
  20. Resensinya okke ne gan... smoga filmnya jg ga jauh melenceng dari kisah nyata ttg beliau...
    *belum pernah nonton... tp dah lama mengagumi sosok beliau...
    Sultan Muhanmad Al-Fatih :)

    BalasHapus
  21. bagus banget film'y & menarik :D jd pengen nnton...

    BalasHapus
  22. bagus bingitzzzzzzzzzzzzzz bikin gigit jari sampe putus

    BalasHapus
  23. wew, resensi tentang film yang agak berbau sara

    BalasHapus
  24. belum sempat nonton nih, tapi aku udah baca novelnya , dan itu keren, dialah sang penakluk Kota Konstantinopel yang sudah dijanjikan oleh Rasulullah , 852 tahun penantian , 57 hari melakukan penaklukan, its amazing :D

    BalasHapus
  25. wih kayanya keren nih filmnya :D

    BalasHapus
  26. Pernah dengar nih, rasanya bagus. Kalau bisa tolong dikasih trailernya biar ga penasaran :)

    BalasHapus
  27. Filmnya berbelit-belit dibanding jalan cerita film Omar, yang lebih menghibur.

    BalasHapus
  28. Hahahhahhaah penasaran ama filmnya

    BalasHapus
  29. belum nnton sih filmnya, jadi penasaran

    BalasHapus
  30. Belum pernah nonton sih, tapi diliat dari resensinya, pasti bagus nih filmnya,, :)

    BalasHapus
  31. Resensinya bagus gais :D minta filmnya yg punya :3

    BalasHapus
  32. liat dari resesnsinya, film ini recommended deh, nice info :)

    BalasHapus
  33. Semangat siang!

    Baiklah... sebagai pelengkap saya akan turut memberikan komentar.
    Sebenarnya sudah lengkap, hanya saja di bagian isi saya rasa terlampau panjang, selebihnya tidak ada masalah.

    BalasHapus
  34. ini film sejarah Islam dan pertempuran paling penting yg mengubah dunia Islam. Di buku yg aku baca sih, Muhammad Al-Fatih dikisahkan sebagai ahlu bisyarah Rasulullah SAW. Pribadi dan karakternya yang sangat menjunjung tinggi syariat Islam sejak kecil tidak lepas dari peran gurunya, Syaikh Syamsudin. Sejak aqil baliq Mehmed tidak pernah barang sekalipun meninggalkan salat rawatib dan tahajud. Sebagai pemimpin yg berpedoman pada Al Qur'an dan hadist beliau selalu menghimbau tentaranya untuk selalu mengingat Allah. tapi di film ini, selain banyak pamer aurat, juga kurang menunjukkan sisi ketaatan dan keistiqomahan Mehmed pada agama Islam. Padahal itu adalah faktor 'x' dari Mehmed, yg justru sangat menginspirasi generasi berikutnya, sehingga konstantinopel bisa ditaklukan pada waktu itu. yahh memang ga bisa semua diangkat ke film sih ya, nanti bisa berhari2 kalo dimasukin semua haha. tapi bener deh seruan baca bukunya.

    BalasHapus
  35. filem ini betul yg di tulis artikel ini ttg kelebihan dan kekurangannya.

    BalasHapus
  36. Bagus...ini lg nobar bareng kelas xi sesuai materi pel.sejarah. faktor utama terjadinya penjelajahan samudra dan kolonialisme krn jatuhnya kota konatatinopel

    BalasHapus
  37. sangat menginspirasi...cerita2 ttg sejarah peradaban Islam seperti ini sangat tepat utk menanmkan nilai2 moral dan karakter positif pada anak2..dari pada cerita dongeng2 binatang yg kurang mendidik.

    BalasHapus
  38. sangat menginspirasi...cerita2 ttg sejarah peradaban Islam seperti ini sangat tepat utk menanmkan nilai2 moral dan karakter positif pada anak2..dari pada cerita dongeng2 binatang yg kurang mendidik.

    BalasHapus
  39. Novel Muhammad Al Fatih versi lain sila kunjungi link berikut :
    https://myebooknovel.blogspot.com/2020/07/muhammad-al-fatih-kisah-kontroversial.html

    BalasHapus